Seminar Nasional Geografi UMS ke-10 (SNGUMS-X)

“Pengembangan Wilayah Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0”


Prof. Dr. rer. nat. Muh Aris Marfai, S.Si., M.Sc.
Dekan Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM)
Ahmad Rifai
Executive Director & Co-Founder Yayasan Kota Kita

Geografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena yang ada di geosfer dengan pendekatan utama berupa analisis keruangan (spatial analysis), kelingkungan (ecological analysis), dan analisis kewilayahan atau kompleks wilayah (regional complex analysis). Dalam perkembangannya kajian geografi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar yaitu, 1) kajian geografi fisik, 2) kajian geografi manusia, dan 3) kajian geografi teknik. Kajian geografi fisik meliputi seluruh kajian geomorfologi, geologi, meteorology dan klimatologi, serta kajian geografi tanah. Kajian geografi manusia meliputi seluruh kajian tentang geografi ekonomi, geografi politik, sejarah, demografi, dan antropologi atau behavioral geography. Sedangkan geografi teknik meliputi seluruh kajian tentang sistem informasi geografi, kartografi, dan penginderaan jauh.

Dalam konsep pembangunan wilayah dibutuhkan analisis yang komprehensif dan sistematis aspek-aspek fisik, sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan menggunakan teknik dan teknologi yang mutakhir saat ini. Dengan berkembangnya teknologi penginderaan jauh dan sistem penginderaan jauh semakin memperkuat posisi geografi dalam mengembangkan suatu wilayah. Seorang geografer harus mampu mengenali karakteristik fisik, sosial, dan lingkungan suatu wilayah untuk dapat dikembangkan dan direncanakan menjadi wilayah yang berkarakter, memiliki ciri khas yang spesifik dan mampu menjadi wilayah unggulan.

Tentu saja pembangunan wilayah tidak hanya mencerminkan hasil proses ekonomi yang berkembang pada suatu wilayah. Pengembangan wilayah yang berkelanjutan harus memikirkan berbagai aspek yang saling berinteraksi di dalamnya seperti politik, sosial, kondisi fisik, latar belakang sejarah, infrastruktur, dan berbagai disiplin ilmu lainnya yang sudah berkontribusi dalam proses pembangunan wilayah. Untuk itu membangun wilayah tidak dapat diserahkan hanya pada satu disiplin keilmuan saja, melainkan harus dikerjakan secara multidisipliner keilmuan. Soerang geografer harus berkolaborasi dengan arsitek, planologi, sosiolog, ekonom, ilmuan politik, sejarawan, dan insinyur untuk menciptakan perencanaan wilayah yang terintegratif demi mewujudkan pembangunan wilayah yang berkelanjutan.

Untuk itu melalui seminar nasional geografi yang ke 1 (SNG) Fakultas Geografi UMS, kami ingin mengangkat seberapa jauh peran geografi dalam mewujudkan pembangunan wilayah yang berkelanjutan yang dapat berkolaborasi dengan berbagai disiplin keilmuan. Hal ini sangat relevan dengan tantangan bangsa Indonesia saat ini dalam mewujudkan suatu wilayah yang berkarakter, maju, dan berkelanjutan serta mampu bertahan di tengah-tengah era globalisasi saat ini yang dikenal sebagai era revolusi industri 4.0